Manajemen Konflik
Manajemen Konflik
Konflik
merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan yang tidak akan pernah hilang
dalam kehidupan seseorang. Ada saja hal yang mampu membangkitkan konflik atau
suatu masalah walau awalnya masih telihat baik-baik saja. Tanpa kita sadari,
konflik dapat tiba-tiba muncul karena diri kia sendiri atau disebakan oleh
oranglain hingga menimbulkan hal negatif seperti pertengkaran dan sebagainya. Konflik
itu sendiri berarti sebuah keadaan yang terjadi hingga menimbulkan perekcokan,
perselisihan, ataupun kekerasan. Manajemen konflik yakni serangkaian proses
atau aksi dan reaksi antara pelaku manapun dengan pihak luar dalam suatu
konflik. Manajemen konflik ini termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi
pada proses yang mengarahkannya pada bentuk komunikasi atau semacam tingkah
laku dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana cara mereka mempengaruhi
kepentingan dan interpretasi.
Agar
kita mampu mengelolah konflik ini dengan bijak, kita harus mengetahui dan
mendalami bentuk konflik yang sedang terjadi. Tetapi, seperti yang kita ketahui
bahwasanya jenis-jenis konflik banyak adanya. Selain mengetahui jenis konflik,
bagaimana proses dan penyebab terjadinya suatu konflik juga harus kita ketahui.
Mengelolah keadaan yang bermasalah tak dapat kita lakukan begitu saja tanpa
pengetahuan hingga berakhir sia-sia. Mengingat bahwa konflik bisa datang kapan
saja, kepada siapa saja, dan di mana saja.
Adapun
beberapa jenis konflik yang dapat dipaparkan seperti, 1) Jenis konflik
berdasarkan karakteristik seperti konflik pada diri individu, antar individu
dan konflik individu dengan institusi. 2) Jenis konflik berdasarkan objek
terjadinya seperti konflik tujuan (konflik yang terjadi apabila hasil akhirnya
tidak bersifat kompatibel), konflik kognitif (konflik yang terjadi apabila
individu menyadari ide-ide mereka tidaklah konsisten satu sama lain), dan
konflik efektif (konflik yang emosi-emosi serta perasaan mereka tidaklah sesuai
satu sama lain hingga terjadilah pemberontakan). 3) Jenis konflik berdasarkan
manfaatnya seperti konflik fungsional, yakni konflik yang keberadaannya dapat
menguntungkan sebuah organisasi dan disfungsional, yakni kebalikan dari fungsional
dengan keberadaannya menjadi kerugian untuk organisasi. 4) Jenis konflik
berdasarkan tingkat structural seperti konflik hirarki, konflik fungsional,
konflik staf dengan kepala unit, konflik formal-informal.
Proses terjadinya konflik sangatlah
dinamis, tidak statis yang memiliki awal dan melalui banyak tahap akhir untuk
menyelesaikan. Cara menyelesaikan berbagai konflik yang ada menurut Stevenim
ada lima langkah dasar untuk meraih kedamaian konflik. a) Pengenalan. Mengenali
seperti apa konflik yang erjadi dan bagaimana lawan dari konflik ersebu. Jangan
menggap tidak ada bahkan tidak memperdulikan adanya masalah. Padahal masalah
tersebut ada tetapi dianggap tidak ada. b) Diagnosis. Dengan memusatkan
perhaian kia sepenuhnya pada masalah utama bukan pada hal-hal sepele. c) Menyepakati
suatu solusi. Carilah solusi sebanyaknya, entah dari orang-orang yang terlibat
aaupun yang tidak terlibat. Saring penyelesaian yang tidak dapat diterapkan dan
kumpulkan semua solusi yang ada. Temukan solusi yang terbaik dari yang terbaik.
d) Pelaksanaan. Perlu untuk diingat bahwa akan selalu ada keuntungan dan
kerugian. Tentunya harus bisa menimbang-nimbang sehingga tidak terlalu
terpengaruh oleh kelompok luar. e) Evaluasi. Dalam hal penyelesaian tidak
mungkin tidak akan muncul masalah baru. Karena itu, bila rangkaian
penyelesaiannya tampak tidak berhasil. Cobalah mengulang beberapa tahap
sebelumnya.
Itulah beberapa cara memanajemenkan
konflik atau masalah yang pastinya akan datang di setiap individu. Entah itu
konflik dengan dirinya sendiri ataupun kepada orang luar. Oleh karena itu, agar
tidak berlarut-larut dengan konflik yang ada, atau bahkan menumbuhkan konflik
sebelumnya, kita haru tahu mengolah konflik menjadi seperti apa.
DAFTAR PUSTAKA
Muspawi,
Mohamad, “Manajemen konflik (Upaya menyelesaikan konflik dalam organisasi), Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri
Humaniora, Vol, 16. No, 2. 2014.
Puspita,
Weni, ”Manajemen Konflik (Suatu Pendekatan Psikologi, Komunikasi, dan
Pendidikan)”, Yogjakarta: Deepublish, 2018.
Komentar
Posting Komentar